Blog ini berisi tulisan-tulisan ringan Sultan Abdul Khair. Jika anda berkenan mengutip sebagian atau keseluruhan dari salah satu atau beberapa tulisan di blog ini, mohon untuk mencantumkan sumbernya. Ikuti Blog ini bila diperlukan. Terima Kasih atas kunjungan anda...!

Jumat, 25 Januari 2013

AU AU AU :-D

Jum'at silau di tanah rantau
tak elok danau, hijau terhalau
pudarkan kicau berkilau
di tepi surau ku kacau balau
walau tak mesti pikirku galau
karna engkau tawarku gurau
hujan kemarau tak aku hirau
manis sketsamu selalu kupantau
rindu dikau seberang pulau
kau jinak ranjau kau bunuh risau
kau sulap payau semanis cincau
oh, penya ilu i love yau.

auuuu auuuuu auuuuu...
aku tak sedang galau
hanya itu yang kutau
sakau...

  Sultan Abdul Khair

Rabu, 23 Januari 2013

SHE CALLS ME "IJUK"


Flash back…!

Namanya adalah Dani Hardianingsih. Sekarang dia menempuh pendidikan di STIKES Yarsi Mataram. Dia adalah adik kelas waktu SMP, tepatnya 2 tingkat di bawah saya. Sejujurnya saya hampir lupa moment pertama kali melihatnya, namun yang pasti saya langsung terpesona dan menyukainya semenjak pandangan pertama itu. Saat itu dia duduk di kelas 1A dan saya kelas 3A. Kelas kami memang berjauhan, namun saya masih bisa melihatnya lewat jendela kelas yang kebetulan tanpa kaca dekat tempat duduk, walau do'i tidak terlihat begitu jelas. Tapi saya ingat betul tempat duduk favoritnya.

Sebenarnya dia tidak begitu istimewa, tapi dia berbeda dalam sudut pandang saya, dia imut, manis, lucu, dan pintar, dan saya mengaguminya. Tiap hari saya tetap sempatkan untuk melihat dan memperhatikannya, meski tidak banyak yang tau dan tidak ada seorangpun yang tau akan hal itu. Yah, masa-masa SMP dan SMA saya memang dikenal sebagai pribadi yang takut wanita, pendiam, kurang bergaul, cuek, cerdas dan keren (2 ciri terakhir ga' usah protes yah :D).

Cukup lama saya memperhatikannya... Tak jarang juga, saya berusaha menarik dan mencuri perhatian di depannya dengan melakukan hal-hal yang menurut hemat saya bisa membuat saya terlihat hebat dan berwibawa dihadapannya, walau kadang berakhir dengan kekonyolan. Saat itu saya juga sering ditunjuk menjadi Komandan Upacara Bendera, dan saya sangat bersemangat malakukannya, karna kebetulan kelasnya Dani berbaris tepat di depan komandan upacara. Tentu saja saya maksimalkan kesempatan menjabat komandan ini untuk menyaksikan indah senyumannya. 

Sesekali juga saya melayangkan lirikan tepat di hadapannya, namun saya akan berpura-pura cuek dan seketika melihat ke arah lain saat kira-kira dia mulai tersadar. Sungguh ironis, karna saya tidak pernah mengajaknya berbicara, bahkan saya belum pernah mendengar suaranya hingga tamat dari SMP. Dan saat itulah terakhir kali saya melihatnya hingga sekarang.

Kekaguman dan bayang dirinya sedikit pudar saat saya mulai masuk SMA, karna praktis saya terpisah dan tak lagi bisa memperhatikannya. Namun, yang terjadi sesungguhnya adalah saya tidak benar-benar melupakannya. Wajah dan senyumnya masih kokoh terpatri dan terniang dalam angan. Tiap saat saya berharap bisa melihatnya lagi, tapi semua seakan berkonspirasi dan tidak bersahabat untuk menghambat harapan yang akhirnya tetap kosong.

Sebenarnya saya sempat menceritakan rasa ketertarikan itu pada seorang sahabat. Imbasnya dia sering mengajak saya keluar dan memberanikan diri menemuainya. Namun sekali lagi saya bukanlah pribadi yang demikian, saya adalah anak laki-laki pingitan yang selalu harus berada di rumah. Mungkin saya penakut atau pecundang yang menyukainya, itulah yang selalu saya pikirkan kala itu. Tak jarang juga hati ini mengutuk diri yang tak lekas berani menemuinya.

Cerita berlanjut…!

Hingga tamat dari SMA, saya masih sempat memikirkannya. Cerita berlanjut saat saya melanjutkan studi di Djogja, meski saat itu saya sempat jatuh cinta dengan seorang wanita, Inisialnya adalah MI. Untuk pertama kalinya saya menjalin hubungan serius (orang bilang pacaran). Saya berusaha menjadi pria paling setia untuknya, namun apa daya mungkin dia berpikir saya bukanlah yang terbaik. Saya hargai keputusannya, dan saya memutuskan untuk benar-benar mencari tulang rusuk saya yang terpisahkan.

Saya mungkin berbeda dengan pria kebanyakan, atau memang banyak pria yang berpikiran seperti saya, yaitu berusaha menjadi sosok paling setia saat menjalin sebuah hubungan sampai maut yang memisahkan. Saya tidak pernah memutuskan hubungan hingga mereka yang memutuskannya. Namun, bukan berarti saya pria rendahan dan tidak laku, tapi saya menganggap itu bentuk 'Keteguhan' dan 'Prinsip' dari seseorang yang layak di sebut PRIA. 

Masuk cerita inti…!

Berawal dari akun facebook yang tak sengaja saya temukan, hingga mengembalikan ingatan masa lalu tentang dirinya. Saya seakan diteleportasi untuk menyaksikan kembali hal-hal lucu dan konyol yang pernah saya lakukan di masa silam untuk menarik perhatiannya. Yah, ini memang dia yang saya kagumi, Dani Hardianingsih.

Saya memulai kontak dengannya melalui message facebook. Saling bertanya kabar dan bertanya hal-hal yang masih sangat umum. Untungnya dia juga masih mengenal saya. Makin hari obrolan kami makin bervariasi dan mulai terasa akrab. Berbeda jauh saat saya masih SMP yang bahkan belum pernah mendengar suara atau menyapanya.

Beberapa saat sebenarnya hati saya remuk dan merasa cemburu mengetahui dia sudah ada yang punya. Aneh yah,,, padahal saya bukan siapa-siapanya dia, atau mungkin inilah yang disebut Cinta… Singkat cerita kami mulai saling sms_an dan saling memotovasi satu sama lain. Hingga suatu hari saya memberanikan diri menceritakan semua yang saya alami tentang dirinya, dan saya mengungkapkan rasa Cinta untuknya.

Beruntung sekali rasanya, karna dia sebenarnya memiliki perasaan yang sama. Dan ternyata dia juga sedikit mengagumi saya di masa-masa yang sama saat saya begitu mengaguminya. Kami saling bercerita moment ketika itu, dan rupanya kami memiliki angan yang sama untuk saling menyapa dan saling akrab. Hanya saja kami saling mempecundangi diri dan menjaga gengsi.

Sekarang saya ingin menjadi pria terbaik untuknya, menjaganya serta menyempurnakan diri jika kelak menjadi Imamnya. Kami sangat menyayangi satu sama lain, hingga kami berpikir hanya maut yang sanggup memisahkan. Rasanya saya telah menemukan tulang rusuk saya yang hilang. Saya ingin mengabdikan diri dan kesetiaan ini untuknya, tidak akan pernah meninggalkannya. Hingga mungkin takdir berbicara lain dan menunjukan tajinya. Namun, jika mungkin dunia tak mengizinkan kami bersama untuk membina mahligai suci, saya pasti akan menunggunya di keabadian dan memilikinya kekal.

Oh ya, sekarang kami punya panggilan khas masing-masing. Saya memanggilnya “Chubby” karna dia lucu dan punya pipi yang tembem, dan dia memanggil saya “IJUK”, katanya karna rambut saya yang mirip ijuk. Walaupun saya masih bersikukuh hingga sekarang bahwa saya memiliki rambut paling eksotis yang pernah ada, hehe… Tapi saya sangat menyukai panggilannya, SHE CALLS ME IJUK ^_^



DUNIA AKHIRAT

Lirik matamu begitu menjerat
manis senyummu teramat hebat
tak heran hatiku terpana dan terpikat
aku ikhlas hidupku melarat
aku bahkan rela hingga jiwa ini sekarat
asal bersamamu bidadari pelepas penat

Kasih...
peganglah tanganku erat
karna cintaku bukan cinta sesaat
aku menyayangimu dunia dan akhirat

#RINDU BERAT

Selasa, 22 Januari 2013

APA ITU NAGANURI???

Oleh Sultan Abdul Khair

Naganuri adalah nama paguyuban Mahasiswa Sape-Bima yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta. Nama Naganuri begitu kental dan melekat dengan mahasiswa Sape yang menuntut ilmu di kota gudeg ini. Naganuri sebenarnya tidak diperuntukan untuk nama sebuah perkumpulan / paguyuban melainkan berawal dari nama sebuah klub Futsal Mahasiswa Sape yang ada di Yogyakarta. Namun seiring waktu, muncul ide dari bebarapa mahasiswa Sape yang merasa peduli terhadap silaturrahim sesama Mahasiswa Sape yang kian hari makin renggang. Pembentukan ini di pelopori oleh Abdul Haris Heryani CS. Akhirnya, tepat tanggal 7 September 2008 resmi didirikan Paguyuban dengan mengadopsi nama Naganuri, atau lebih tepatnya "Naganuri Sape Yogyakarta" dengan Ncuhi pertama (Ketua) saat itu bernama Hendra Purnamasari, Ncuhi ke-2 Nanang Kurniawan, dan ncuhi ke-3 (sampai sekarang) adalah penulis sendiri, Abdul Khair.

Anda mungkin bertanya kenapa istilah ketua diganti dengan kata "Ncuhi". Yah, Naganuri memang berusaha menciptakan nuansa kedaerahan dan budaya yang kental didalamnya, dimana Ncuhi itu sendiri berarti Kepala / pemimpin (dalam bahasa Bima). Begitu juga istilah untuk beberapa posisi yang lain dalam paguyuban ini diberi nama dalam istilah bahasa Bima, seperti Galara (Sekretaris), Ina Nenggu (Bendahara), Mato'a (Bidang Kerohanian), Mancuri (Bidang Kaderisasi), Ma rewo (Bidang Humas), Ma Mpa'a (Bidang Olah raga), dan Ma Ruku (Bidang Seni).

Bagi Mahasiswa Bima yang ada di Yogyakarta nama Naganuri sudah pasti dihubungkan dengan Mahasiswa Sape. Namun tidak banyak yang tau arti dari kata "Naganuri" yang sebenarnya berdasarkan sejarah munculnya nama ini, baik mereka yang bukan berasal dari Sape maupun mahasiswa Sape sendiri.

Well buddy... let me tell you what NAGANURI IS...!

Naganuri adalah sepenggal kata tentang sebuah tempat yang ada di kecamatan sape, dikisahkan disana adalah Tempat pertama atau labuhan pertama datangnya para Ulama yang membawa cahaya (Islam). Naganuri sebenarnya sebuah kata yang mengalami 'pergeseran kata'. Karena awalnya kata ini sebenarnya adalah Nanga Nur.

Nanga Nur sendiri disusun oleh dua kata dari dua bahasa yang berbeda. Kata pertama adalah dalam bahasa Bima, yaitu "Nanga" yang berarti Sungai / Telaga, sementara kata kedua adalah "Nur" yang berarti Cahaya dan merupakan kata dari bahasa Arab. Kedua kata ini memiliki makna menunjukan sebuah tempat / daerah yang merupakan awal masuknya Islam. Tempat itu (Nanga Nur) berada di kecamatan sape, tepatnya antara desa Sangia dan Bugis.

Untuk ceritanya, silahkan simak sepenggal Kisah Sang Sultan Abdul Khair dibawah ini. Oh ya, Namanya hampir sama dengan nama penulis ^_^7

Bukit Nanga Nur berjarak sekitar 3 KM dari Tempat Pelelangan Ikan Sape-Bima. Di sana terdapat 3 mata air bekas telaga yang oleh warga sekitar dikenal dengan Nanga Nur (Nanga= Sungai/Telaga, Nur = Cahaya). Jadi Nanga Nur adalah Telaga Cahaya /Sungai Cahaya yang dibuat oleh para Mubaliq yang menyiarkan agama Islam di Bima. Karena pada zaman dulu Islam masuk di Bima melalui Sape pada sekitar Abad ke 16 dan 17. (info: Sebelumnya Sultan Abdul Kahir / La Ka’i (pewaris kerajan Bima) dan masyarakat Bima masih memeluk ajaran Makimbi Makamba (kepercayaan terhadap roh nenek moyang dan tempat/benda-benda keramat)).

Di atas bukit Nanga Nur inilah tempat peristirahatan terakhir dari dua ulama besar dari Pagaruyung Sumatera Barat yang bernama Datuk Di Banda dan Datuk Di Tiro yang diutus oleh Sultan Gowa pada waktu itu untuk menyiarkan agama Islam di Tanah Bima. Pintu masuk mereka adalah melalui selat Sape yaitu di Nanga Nur. Menurut penuturan salah seorang penjaga makam ini, dulu di Nanga Nur adalah Pelabuhan Alam yang terlindung dari angin musim dan badai. Karena letaknya sangat strategis dan landai di kaki bukit di sebelah barat Pelabuhan Sape sekarang. Dalam Roman Sejarah Kembalinya Sang Putera Mahkota yang ditulis Alan Malingi, bahwa para mubaliq itu berlabuh di Nanga Nur untuk berdakwah sambil berdagang. 

Pada perkembangan selanjutnya mereka mendirikan Masjid Pertama di kompleks kampung Sigi Sape. Lalu mereka menemui Putera Mahkota La Ka’i di tempat persembunyian di puncak Kalodu untuk menyampaikan surat dari Sultan Gowa dan beberapa cindera mata. Isi surat tersebut memberitahukan bahwa Raja Gowa beserta seluruh rakyatnya telah memeluk Islam dan mengajak Putera Mahkota La Ka’i untuk memeluk Islam. Lalu La Ka’i bersama seluruh pengikutnya berikrar memeluk Islam dan mengangkat sumpah setia yang dikenal dengan sumpah Darah Daging dengan mengiris jari mereka dan meminum darah untuk memeluk Islam dan mengislamkan rakyat Bima. 

Tempat sumpah setia itu dikenal dengan Wadu Parapi ( Batu Parapi) yang berada di bendungan Parapi Desa Parangina kecamatan Sape. Setelah memeluk Islam La Ka’i berganti nama menjadi Abdul Kahir dan kuburannya di bukit Dana Taraha sekarang. Setelah Wafat bergelar Rumata Ma Bata Wadu (Tuanku yang bersumpah Di Atas Batu).

Itulah sedikit gambaran tentang apa makna terselubung yang tidak terlalu diperhatikan dibalik kata Naganuri. Mohon tambahannya jika terdapat hal-hal yang tidak sesuai. Thanks ^_^

#Referensi: irawanmantoi.blogspot.com

Minggu, 20 Januari 2013

NELANGSA

Nelangsa itu menyiksa
Nelangsa itu bagai amukan raksasa
Nelangsa membungkam kata dan bahasa
Nelangsa buatku tak kuasa
Nelangsa memperlambat waktu dan masa
Nelangsa mengubah 1 menit jadi 1 dasawarsa
Nelangsa aku tak biasa
Nelangsa oh nelangsa, sungguh itu yang kurasa

#Fiki ncau la Chubby penya ma do'o rasa

Jumat, 18 Januari 2013

PUISI ANAK " T I "

Saya sedikit tergelitik untuk membuat sebuah puisi yang berakhiran 'TI'. Tentu saja untuk kekasih hati saya. Bukan apa-apa sih... Hanya sedikit bereksplorasi dengan jurusan yang saya tempuh sekarang, yaitu Teknik Informatika (TI). Akh, ga' penting juga yah. Ayo langsung nikmati puisinya, meski asal-asalan. hehehe ^_^7

Gemercik hujan tiada henTI

Layaknya rinduku yang ganas menggerogoTI

Meski ingin sekali kutemuimu duhai sang kekasih haTI

Namun apa dayaku semua angan seakan tiada arTI

Malam ini kukirim  salam lewat bayang-bayang merpaTI

Aku menyayangimu kini dan nanTI

Aku mencintaimu sampai maTI

TERUSLAH BAHAGIA SAYANGKU

Teruslah bahagia
saat aku di sampingmu
namun janganlah bersedih
saat kupergi jauh

karena tak slamanya
kuselalu hadir temanimu
entah karna ruang dan waktu
atau takdir yang memisahkan

kuingin
selalu melihatmu tersenyum
meski bila nanti
ku tak di dunia ini lagi

raga ini boleh rapuh
nyawa ini pun boleh hilang
namun dirimu dihatiku tak kan pernah tergantikan
karna dirimulah hal terindah yang pernah singgah di dalamnya

andai saja dunia ini cukup kejam tak menyatukan kita
maka aku akan menunggumu di dunia yang lain
di sanalah engkau kan kumiliki kekal nan abadi

Minggu, 06 Januari 2013

ANDAI KUBISA MEMBUAT KEAJAIBAN

Andai kubisa membuat keajaiban
kan kutitip semua cinta kasih dan senyumku
pada setiap hangat sang mentari pagi

Andai kubisa membuat keajaiban
kan kuukir nama indahmu
di setiap gemerlap cahaya bintang

Andai kubisa membuat keajaiban
kan kulukis wajah anggunmu
pada purnama yang kilau bersinar

Andai kubisa membuat keajaiban
kan kubisikkan kata-kata cinta
di setiap sejuknya hembusan angin

Andai kubisa membuat keajaiban
kan kusulap lirih bercerita kisah cinta kita 
pada setiap gemercik riakan air

Walau...
semua takkan jadi kenyataan
namun aku kan tetap mencoba

Meski...
hanya ada dalam khayalan
dan bunga malamku saja

Sultan Abdul Khair

Sabtu, 05 Januari 2013

SUARA HATIKU

Bagai meniti langkah di senja hari
saat mentari tergolek malu menuju peraduan,
seakan diri ini tiada arti
takut akan datangnya malam
seperti apa diri di esok pagi

Kasih...
Lihatlah bintang diatas sana...
tak mungkin indah bila sendiri,
hati inipun begitu adanya
berharap kau paham dan mengerti

Chubby...
coba kau dengar gemercik air
riaknya seakan saling berbisik,
terdengar lirih menyebut indah namamu
lambat tapi terdengar merdu nan syahdu...
dan akupun mulai tersenyum
ketika semua dapat kurasa
indah dan begitu indah kurasa
dan sungguh itu yang kurasa...

Sayangku...
kini semua telah terjadi,
telah kumasuki satu hati
yang tak mungkin kutinggal pergi,
menjalin kisah dengan pasti

Belahan jiwaku...
Andai engkau disini
andai engkau mengerti

Sultan Abdul Khair

ABANG SUKA MATAMU

me: "Abang suka matamu..."
her: "Makasih ^_^"
me: "Tapi sejujunya abang lebih suka mata abang sendiri"
her: "Loh, ko gitu sih :'("
me: "Soalnya tanpa mata ini, abang nggak bisa melihat indah matamu :)"
her: "iiiihh abang.... #Malu2 ^_^7"
me: "Tapi tau ga' sih kenapa abang suka sekali dengan matamu?"
her: "umm, enggak. kenapa emangnya?"
me: "Abang melihat masa depan abang di situ"
her: "#Ngunyah Beling karna kegirangan. LOL XD"

Jumat, 04 Januari 2013

KAWARAKU MADE

Pantun Bima / Kapatu Mbojo
Oleh: Sultan Abdul Khair

Kawaraku made amangadi ma midi
tiwara ma ntau eli tiwara ma kataroa ro alo
rindi mpa ndei eda nangi ndaina ade

Ake ka wa'ura sinci sara'a
ruku ro rawi ma ka iha na ru'u
wati kade'eku tapa ro kanta
kalampa dosa na naha kente

Ita Ruma ma ncewi na'e
kade'e to'ipu samenana ra ne'e
kangampu pu mada sawatipu maina made

Kamis, 03 Januari 2013

LABIRIN CINTAMU

Aku seperti terperangkap dalam labirin cintamu
Tersesat bersama rindu dan cinta tanpa jemu

Kau mampu buatku tenggelam hanya di ombak tenang Lamere
mengguncang segenap jiwa dan arogansiku 
oh, aku layaknya bocah ingusan yang asing dengan terjangan bah...
kau melemparku jauh ke dunia kanak-kanak dan dunia penuh khayal
dunia dengan tawa dan imajinasi tanpa tepi
belum ada yang mampu melakukan itu, kecuali dirimu...!

Hei kau yang jauh di seberang sana...!
makhluk anggun yang mengguratkan sejuta warna
seperti notasi mimpi kupu-kupu jingga membahana
aku rindu rekah senyumanmu menawarkan pesona

Sultan Abdul Khair

Rabu, 02 Januari 2013

MATI DI SISIMU SAYANGKU

Ada orang yang menghabiskan waktunya berlibur ke Arizona
Ada orang yang menghabiskan waktunya berpetualang di gurun Sahara

Tapi aku ingin habiskan waktuku di sisimu, Chubby sayangku...
bicara tentang anak-anak kita kelak yang nakal dan lucu
atau tentang bunga-bunga yang manis di lembah Mandalawangi.

Ada serdadu-serdadu yang meregam nyawa di Surabaya
Ada bayi-bayi yang menjerit kelaparan di Palestina

Tapi aku ingin mati di sisimu, manisku....
setelah kita bosan hidup dan terus bertanya-tanya
tentang tujuan hidup yang tak satu setanpun tahu

Mari sini cintaku...
engkau yang penuh mesra dan simpati padaku
tegaklah ke langit luas atau awan yang mendung

Kita akan hidup damai dalam sederhana
Kita akan hidup bahagia selama-lamanya

Sultan Abdul Khair

RINDU

Rasa rindu itu dahsyat mendera hati
hati yang penuh harap akan hadiranmu sang kekasih
membakar rasa dengan api cinta membara
dikau belahan jiwaku nan jauh di sana

Duhai sayangku...
aku hanya ingin kembali ke masa silam
walau hanya 1 menit lamanya
menikmati senyum manis bibirmu
senyum yang menggetarkan jiwa dan duniaku
senyum yang pertama kali menancapkan rasa kagumku untukmu

Wahai Chubby mutiara hatiku...
kini engkau ada dalam romantika kehidupan ini
hadir sebagai penyempurna dalam kurang dan keterbatasanku
menjelma menjadi ying untuk melengkapi yang

Duhai cintaku...
bagian dari tulang rusuk yang menyangga tubuhku
kini aku sibuk menyempurnakan diri untukmu
karna kelak aku akan menjadi imam terbaik dalam hidupmu
menemani dunia dan akhiratmu


Selasa, 01 Januari 2013

SELAMAT MILAD IBUNDA TERCINTA

Namanya Sri Indarti. Beliau adalah cucu pertama, dan anak pertama dari pasangan Usman H.A.Rasyid dan Haisyah H.Ismail yang juga sama-sama anak pertama... Lahir hari senin (hari pertama) tanggal 1 bulan 1 tahun 1971... Kebetulan sekali saya juga adalah anaknya yang nomor 1...Terdengar unik yah, hehe serba 1 :)

Beliau adalah sosok ibu yang hebat dan luar biasa. Penyayang juga pekerja keras yang tak kenal lelah. Beliau sekarang ini mengajar Pendidikan Agama Islam (PAI) di sebuah sekolah dasar negeri di Bima. Tentunya bukan hanya guru untuk murid-muridnya, beliau juga merpakan guru terbaik buat kami anak-anaknya.

Ibunda mengajarkan kami banyak hal dalam menjalani hidup. Kami diajari berbagi, menyayangi, dan menghargai sesama...
Ada sesuatu yang belum sama sekali saya penuhi sebagai anak yang berbakti, yaitu di usianya yang tidak lagi muda saya sama sekali belum bisa membalas budi mulia dan kucuran keringat beliau...Salah satu keinginan terbesar yang saya miliki adalah menyegerakan beliau untuk memenuhi panggilan Allah ke Tanah Suci Mekkah. Semoga lekas terpenuhi. Aamiin...!

Ya Allah, jadikan hamba anak yang tau diri dan pandai berterima kasih. Jangan biarkan air mata kesedihan jatuh dari wajahnya yang damai... Selamat Milad Ibundaku Tercinta

#Telat posting 1 hari (koneksi internet kurang bersahabat)