Blog ini berisi tulisan-tulisan ringan Sultan Abdul Khair. Jika anda berkenan mengutip sebagian atau keseluruhan dari salah satu atau beberapa tulisan di blog ini, mohon untuk mencantumkan sumbernya. Ikuti Blog ini bila diperlukan. Terima Kasih atas kunjungan anda...!

Senin, 20 Mei 2013

I'M BIMANESS AND I'M PROUD

Bima...
Tanah kesultanan dari para pemimpin agung
tempat para ksatria berbudi dan beradab
rukun dan mengerti arti kemanusiaan

Bima...
Arena dari manusia yang tau diri
paham akan makna dan kodrat hidupnya
mengerti segala yang tersirat dalam tingkah lakunya

Pernahkah engkau mendengar tentang Bima???
Apakah yang ada dalam benakmu adalah mereka???
Manusia biadab dan tak mengerti kasih sayang...?

Ya... Sebagian kecil dari kami adalah mereka...
manusia-manusia primitif dan tertinggal dari peradaban
manusia-manusia bodoh yang selalu mengusik kedamaian
tapi mereka bukanlah kami, mereka bukanlah Bima yang hakiki.

Kami memang memiliki watak yang tegas dan keras
namun kami bersahabat dan berwibawa
kami tahu bagaimana berperilaku anggun dan berkelas

Karna kami menjunjung tinggi "MAJA LABO DAHU"
Takut dan Malu akan perilaku buruk serta segala kebiadaban

Bima...
Tanah kelahiranku yang damai ^_^

Selasa, 14 Mei 2013

RINTIHAN ANAK YATIM DAN TERLANTAR

Dulu saya pernah marah dan menangis hanya karna tidak dibelikan baju baru saat perayaan hari lebaran. Padahal saya masih memiliki setumpuk pakaian yang masih bagus dan layak. Hingga akhirnya sekarang saya bertemu dengan anak-anak yatim dan anak terlantar yang bahkan belum sempat mencicipi kasih sayang ayah dan bundanya. Yang ada mereka hanya berpikir keras bagaimana cara memperoleh sesuap nasi hari ini. Menguras keringat dengan tubuh mungilnya demi bertahan hidup di dunia yang sangat kejam dan tega. Saya mulai berpikir, mungkin dibalik senyum polos dan tatapannya yang seakan tanpa beban, tersimpan rintihan hati yang terus menangis dan tersedu :'(

Sekarang baru sedikit tersadarkan, ternyata saya dan kebanyakan dari kita adalah manusia-manusia beruntung yang tak pandai bersyukur dan berterima kasih dengan banyaknya limpahan nikmat Tuhan yang telah kita ingkari.

Senin, 13 Mei 2013

WANITA DULU vs WANITA SEKARANG

Oleh : Sultan Abdul Khair
Banyak yang sudah tahu bahwa dahulu wanita adalah makhluk yang paling sukar dipahami dan penuh dengan misteri dan tanda tanya. Tidak semua orang mengetahui detail sikap dan kehidupan pribadinya. Bahkan mereka akan merasa sangat malu jika ada pria yang mengetahui beberapa hal yang terkait langsung dengan area privasinya. 

Bagi para pria dengan sikap wanita yang tertutup dan terkesan pemalu, mereka menganggapnya sebagai mahkota yang sangat sulit untuk didapatkan. Hingga akan melahirkan rasa bangga dan kehormatan saat dapat menaklukan hati wanita yang dicintainya. Dulu untuk mendapatkan seorang wanita yang kita cintai adalah sebuah perjuangan sulit dan pertaruhan harga diri. Karna mereka bukanlah makhluk yang mudah dibuai oleh rayuan dan muslihat pria. Mereka paham betul bagaimana mempertahankan serta menempatkan wibawa dan kehormatannya.

Namun semua itu sangat berbeda dengan atmosfir yang mungkin kebanyakan kita alami sekarang. Dimana kebanyakan wanita sudah sangat jauh dari kodrat dan koridor yang seharusnya. Mereka sangat terbuka dalam segala hal. Membagi kehidupan pribadi dengan siapapun, terlepas apakah mereka mengenalnya ataupun tidak. Bahkan membuka aib diri dan orang lain bukanlah suatu hal yang dianggap tabu.

Apalagi dengan makin hebatnya pengaruh internet dan dunia maya, hingga memancing semua orang untuk ikut latah bergaul dan menjalin persahabatan melalui jejaring sosial dengan siapapun di berbagai pelosok dunia. Wanita yang biasanya hanya mengungkapkan segala macam rasa dalam lembaran kertas, kini menjelma menjadi sesuatu yang lain. Merekia tak ayalnya barang dagangan yang membuat semua pelanggan harus tahu detailnya sebelum melakukan ritual transaksi jual beli.

Semua serba dishare, apakah dia sedang marah, senang, kesepian, lapar, kenyang, kedinginan,kepanasan, ngantuk, ingin ditemani, dan banyak hal-hal lain yang bersifat memancing. Menurut saya ini justru membuat wanita menjadi tidak istimewa dan kurang dihargai. Tidak ada sesuatu yang membuat pria merasa bangga saat mendapatkannya. Nilai prestigenya sama sekali tidak ada, karna semua serba dibuka dan dibagi untuk siapapun.

Tentunya banyak sekali pria baik-baik yang berharap wanita sebagai makhluk yang sulit diterka, penuh dengan misteri, dan menghargai privasinya. hingga membuat semua pria menghormati yang menghargainya, melahirkan rasa ingin tahu, rasa bangga dan terhormat saat mendapatkannya. Karna wanita memang seharusnya seperti itu, menjadi makhluk anggun nan indah sebagai Mahkota Jagad Raya.

Quotes: "Jika dulu masalah pribadi adalah aib bagi seorang wanita, maka sekarang masalah pribadi sudah menjadi konsumsi publik karna dishare diberbagai media sosial.
Terkadang itulah yang membuat harga diri seorang wanita jatuh bebas. Mereka sudah tak lagi istimewa, penuh misteri, dan membuat penasaran karna daerah privasinya sudah terjamah semua orang. Mereka yang seharusnya malu-malu sekarang malah malu-maluin.

***sebagian besar wanita

Minggu, 12 Mei 2013

MAINA MADE

Kapatu Mbojo / Pantun Bima
Oleh: Sultan Abdul Khair

Maina made, ti rakamu bae kai ade
ti tiona to'i nu'u, ti patana tua ra na'e
kone ma ntau ra wara, ntenepa ponte ba weri
kone ma bora ese, watisi wara pahala dei osu
kone ma ntika alo, watisi taho nggahi ra eli
karawi ta ma ncara, wati loa dei bage ncore

Rindi na rade, tiwara au ma wa'una rada
rindi pa ma riu, tiwara au ma taho taroa
malaisi nggahi karo'a, ma loana kataho dei ru'u
ma bimbi ta cambe, loa kai da rape ba cambo

Mai ta jaga ra kamboa, kalampa rawi sambea
lampa rawi mulia, ru'u rade ma ceri kalau ro kalea
loa kai ta wati rugi, gaga ra ntikana ngolo saroga

Amanat Pantun: Bergegaslah beramal shaleh sebelum maut menjemput. Karna balasan yang kita peroleh sepadan dengan amal ibadah yang kita tanam. Menghindari siksa kubur dan azab neraka. Serta meraih nikmat Syurga-Nya. Aamiin...!!!

Sabtu, 11 Mei 2013

INILAH 6 ALASAN MENGAPA BABI TAK LAYAK KONSUMSI


1. Apakah anda tahu kalau babi tidak dapat disembelih di leher? Ya, karena mereka tidak memiliki leher, sesuai dengan anatomi alamiahnya. Bagi orang yang beranggapan kalau babi memang harus disembelih dan layak bagi konsumsi manusia, tentu Sang Pencipta akan merancang hewan ini dengan memiliki leher.

2. Konsumen daging babi sering mengeluhkan bau pesing pada daging babi (menurut penelitian ilmiah, hal tersebut disebabkan karena praeputium babi sering bocor, sehingga urine babi merembes ke daging).

3. Babi adalah hewan yang kerakusannya dalam makan tidak tertandingi hewan lain. Ia melahap semua makanan yang ada di depannya. Jika perutnya telah penuh atau makanannya telah habis, ia akan memuntahkan isi perutnya dan memakannya lagi, untuk memuaskan kerakusannya. Ia tidak akan berhenti makan, bahkan memakan muntahannya. Ia memakan semua yang bisa dimakan di hadapannya. Memakan kotoran apa pun di depannya, kotoran manusia, hewan atau tumbuhan, bahkan memakan kotorannya sendiri, hingga tidak ada tersisa.

4. Kadang ia mengencingi kotorannya dan memakannya jika berada di hadapannya, kemudian memakannya kembali. Ia memakan sampah busuk dan kotoran hewan. Babi adalah hewan mamalia satu-satunya yang memakan tanah, memakannya dalam jumlah besar dan dalam waktu lama jika dibiarkan. Kulit orang yang memakan babi akan mengeluarkan bau yang tidak sedap.

5. Penyakit-penyakit cacing pita merupakan penyakit yang sangat berbahaya yang dapat terjadi karena mengonsumsi daging babi. Cacing berkembang di bagian usus 12 jari di tubuh manusia, dan beberapa bulan cacing itu akan menjadi dewasa. Jumlah cacing pita bisa mencapai sekitar ”1000 ekor dengan panjang antara 4 – 10 meter”, dan terus hidup di tubuh manusia dan mengeluarkan telurnya melalui BAB (buang air besar).

6. Daging babi merupakan penyebab utama kanker anus & kolon. Persentase penderita penyakit ini di negara-negara yang penduduknya memakan babi, meningkat secara drastis, terutama di negara-negara Eropa, dan Amerika, serta di negara-negara Asia (seperti Cina dan India). Sementara di negara negara Islam, persentasenya amat rendah, sekitar 1/1000.

Itulah Beberapa alasan Kenapa Allah S.W.T melarang kita Memakan daging Babi. Subhanallah...!


Source: Yusuf Mansur Fanspage

Rabu, 08 Mei 2013

NILAI KEHIDUPAN

Alkisah, ada seorang pemuda yang hidup sebatang kara. Pendidikan rendah, hidup dari bekerja sebagai buruh tani milik tuan tanah yang kaya raya. Walapun hidupnya sederhana tetapi sesungguhnya dia bisa melewati kesehariannya dengan baik.

Pada suatu ketika, si pemuda merasa jenuh dengan kehidupannya. Dia tidak mengerti, untuk apa sebenarnya hidup di dunia ini. Setiap hari bekerja di ladang orang demi sesuap nasi. Hanya sekadar melewati hari untuk menunggu kapan akan mati. Pemuda itu merasa hampa, putus asa, dan tidak memiliki arti.

“Daripada tidak tahu hidup untuk apa dan hanya menunggu mati, lebih baik aku mengakhiri saja kehidupan ini,” katanya dalam hati. Disiapkannya seutas tali dan dia berniat menggantung diri di sebatang pohon.

Pohon yang dituju, saat melihat gelagat seperti itu, tiba-tiba menyela lembut. “Anak muda yang tampan dan baik hati, tolong jangan menggantung diri di dahanku yang telah berumur ini. Sayang, bila dia patah. Padahal setiap pagi ada banyak burung yang hinggap di situ, bernyanyi riang untuk menghibur siapapun yang berada di sekitar sini.”

Dengan bersungut-sungut, si pemuda pergi melanjutkan memilih pohon yang lain, tidak jauh dari situ. Saat bersiap-siap, kembali terdengar suara lirih si pohon, “Hai anak muda. Kamu lihat di atas sini, ada sarang tawon yang sedang dikerjakan oleh begitu banyak lebah dengan tekun dan rajin. Jika kamu mau bunuh diri, silakan pindah ke tempat lain. Kasihanilah lebah dan manusia yang telah bekerja keras tetapi tidak dapat menikmati hasilnya.”

Sekali lagi, tanpa menjawab sepatah kata pun, si pemuda berjalan mencari pohon yang lain. Kata yang didengarpun tidak jauh berbeda, “Anak muda, karena rindangnya daunku, banyak dimanfaatkan oleh manusia dan hewan untuk sekadar beristirahat atau berteduh di bawah dedaunanku. Tolong jangan mati di sini.”

Setelah pohon yang ketiga kalinya, si pemuda termenung dan berpikir, “Bahkan sebatang pohonpun begitu menghargai kehidupan ini. Mereka menyayangi dirinya sendiri agar tidak patah, tidak terusik, dan tetap rindang untuk bisa melindungi alam dan bermanfaat bagi makhluk lain”.
Segera timbul kesadaran baru. “Aku manusia; masih muda, kuat, dan sehat. Tidak pantas aku melenyapkan kehidupanku sendiri. Mulai sekarang, aku harus punya cita-cita dan akan bekerja dengan baik untuk bisa pula bermanfaat bagi makhluk lain”.

Si pemuda pun pulang ke rumahnya dengan penuh semangat dan perasaan lega.

Kalau kita mengisi kehidupan ini dengan menggerutu, mengeluh, dan pesimis, tentu kita menjalani hidup ini (dengan) terasa terbeban dan saat tidak mampu lagi menahan akan memungkinkan kita mengambil jalan pintas yaitu bunuh diri.

Sebaliknya, kalau kita mampu menyadari sebenarnya kehidupan ini begitu indah dan menggairahkan, tentu kita akan menghargai kehidupan ini. Kita akan mengisi kehidupan kita, setiap hari penuh dengan optimisme, penuh harapan dan cita-cita yang diperjuangkan, serta mampu bergaul dengan manusia-manusia lainnya.

source: iphincow.wordpress.com