Blog ini berisi tulisan-tulisan ringan Sultan Abdul Khair. Jika anda berkenan mengutip sebagian atau keseluruhan dari salah satu atau beberapa tulisan di blog ini, mohon untuk mencantumkan sumbernya. Ikuti Blog ini bila diperlukan. Terima Kasih atas kunjungan anda...!

Jumat, 24 April 2015

INA CEMPE

KAPATU MBOJO
INA CEMPE (IBU TIRI)
Oleh Sultan Abdul Khair
=========================
Ncoki auna mori la'o ina cempe...
sidi sambia ngaha ti tantu mbei
kone mbeina oha ringa kai nggahi ma iha
rakasi ba hengge na runggi mbeiku hanggu


Susa auna mori la'o ina cempe...
na wa'usi ra ou roci to'ipu ka io
manggi si cambe sarumbuku mbala ba cambo
kone ba moda sanda sabae sarumbu ma iu boe

Ede pahuna ine cempe...
watisi wara ama tikauna maru ese uma
na mpeke pa sarumbu ba kawaraku ina ma saramba
na mpoipa eli nangi ou inaku ma ulu

Ina cempe... ina cempe...
Ta tando amaku wancuku caru sarome imina
kone onu ta asaku ne'e weana osa
kone oi dei ndeu ti kauna condo ndai
loa aumu ola ba gaga nggahi ra elimu
============================
***Tapi sejujurnya, kekejaman Ina Cempe (Ibu Tiri) itu terkadang hanya sebuah mitos. Karna pada kenyataannya tak sedikit ibu kandung yang jauh lebih kejam yang tega menyiksa bahkan membuang anaknya sendiri. Semuanya kembali kepada diri kita masing2. Namun 1 hal yang pasti, entah ibu kandung, ibu tiri, atau ibu angkat, mereka tetaplah harus kita hormati dan kita muliakan. Cayyyo ^_^
‪#‎JustKapatu‬

Senin, 20 April 2015

GOMBAL MBOJO "AU PEHEM" EDISI BINATANG MELATA

Gombal "AU PEHEM" edisi binatang melata :D
Oleh Sultan Abdul Khair

-Au pehem laina nggomi la'o deke?
Deke lebih na'e eda ba nahu bandi kaisi sampa rempa
Nggomi lebih na'e ne'e ba nahu bandi kaisi saramba rumpa


-Au pehem laina nggomi la'o sawa doro?
Sawa doro na mbanisi na naha diro daro
nggomi ma mbanisi naha ntika bune bidadari

-Au pehem laina nggomi la'o bidadari?
Wati wara laina
samapa ntikana
samapa gagana
samapa loana weha ade nahu ma dore-dore*

ekhem ekhem...

GOMBAL MBOJO "AU PEHEM"

Gombal "AU PEHEM"
oleh Sultan Abdul Khair

-au pehem laina nggomi la'o liro?
liro na ka taroaku dou sa'udu
nggomi na ka taroaku rindi ra lingina ade

-au pehem laina nggomi la'o fo'o ntasa?
fo'o ntasa na meci poda ba panihi
nggomisi na meci poda ba nahu

-au pehem laina ndai duata la'o dou ma oje?
dou ma oje ncihi ncao wa'u co'ina ampo ampa ndei wua
ndai duata ncihi ncao wa'u co'ina ampo ampa ndei kawei

Rabu, 15 April 2015

KENAPA HARUS MENUNGGU PANGGILAN HATI UNTUK BERHIJAB?

"PERSPEKTIF"

Tak sedikit wanita muslim yang mengatakan bahwa berjilbab/berhijab* haruslah menunggu panggilan dan kemauan yang datang dari hati. Katanya percuma seorang wanita memakai hijab andaikan dia tak ikhlas melakukannya.

Let's think...
Bukankah setiap wanita muslimah diwajibkan untuk berhijab dan menutup auratnya?
Bukankan kita tetap harus melakukan suatu kewajiban apapun alasannya?
Lantas kenapa menunggu "Panggilan hati/keikhlasan" dijadikan dalih untuk terus memelihara dosa?

Rasanya, wanita muslimah yang mengenakan hijab walaupun bertentangan dengan keinginan hatinya jauh lebih mulia dibandingkan mereka yang tak melakukan itu dengan alasan belum ada keikhlasan hati untuk melakukannya. Setidaknya mereka telah berusaha secara lahiriah. Perkara ikhlas ataupun tidak hanyalah Allah yang tahu. Bahkan malaikat sekalipun tak mampu mengetahuinya.

Hidayah dan rahmat Allah hanya diperuntukan untuk hambanya yang beruntung dan selalu berikhtiar untuk menjadi lebih baik. Paling tidak wanita berhijab telah berusaha membuat dirinya lebih layak dihadapan Allah.

*Hijab/Jilbab yang sebenarnya
"Hai Nabi, Katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: ‘Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.’ Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. . . . "(Qs 33:59).

Sultan Abdul Khair

Selasa, 07 April 2015

SURAT SINGKAT BUAT PAK PRESIDEN

Dear Presiden Joko Widodo

 

Menjadi seorang pemimpin memanglah tugas yang teramat berat, apalagi memimpin sebuah negara besar seperti yang diamanahkan kepada bapak.

Kaki kanan bapak sudah tertanam di Syurga, sementara kaki kiri bapak sudah tertancap di Neraka. Apabila bapak memimpin dengan adil dan bijaksana maka kaki kanan akan mengangkat bapak dalam nikmatnya Syurga, sementara jika bapak menjadi pemimpin yang zalim, maka kaki kiri akan menyeret bapak dalam panas dan kejamnya siksa Neraka.

Semoga bapak menjadi pemimpin yang berjalan dalam koridor yang sudah ditetapkan Allah!

 

Sincerely,


Everyone who cares