Blog ini berisi tulisan-tulisan ringan Sultan Abdul Khair. Jika anda berkenan mengutip sebagian atau keseluruhan dari salah satu atau beberapa tulisan di blog ini, mohon untuk mencantumkan sumbernya. Ikuti Blog ini bila diperlukan. Terima Kasih atas kunjungan anda...!

Kamis, 01 Oktober 2015

5 FAKTA MENARIK YANG PERLU KAMU TAHU TENTANG GADIS BIMA (SIWE SAMPELA SUKU MBOJO)

Dari fakta-fakta yang saya tulis di bawah ini memang tidak sepenuhnya merepresentasikan semua gadis Bima. Namun secara umum berdasarkan pengalaman dan observasi 'tak sadar', berikut adalah 5 fakta menarik yang perlu anda tahu tentang gadis Bima (Gadis Suku Mbojo). Cekidot:

1. Gadis Bima akan merasa malu apabila tak mengenakan jilbab/hijab.

Jika anda tinggal di Bima, maka akan sangat langka melihat anak gadis yang berkeliaran tanpa mengenakan jilbab. Selain karna masyarakat Bima adalah mayoritas beragama Islam, juga disebabkan oleh warisan budaya dan tradisi turun temurun yang sudah sangat melekat. Jika dulu wanita Bima mengenakan Rimpu (Red: sarung sebagai pengganti jilbab) sebagai penutup aurat, maka sekarang gadis-gadis Bima ikut bertransformasi dengan jilbab atau hijab dengan model dan gaya yang stylish dan modern. (baca juga tentang rimpu: http://kreasijemariku.blogspot.co.id/2014/04/oleh-sultan-abdul-khair-rimpu-mungkin.html)

Di samping itu gadis Bima juga memiliki semboyan atau pedoman hidup "Maja Labo Dahu" atau Malu dan Takut, sehingga tertanam dalam hati setiap individu agar malu dan takut jika berbuat maksiat, salah satunya adalah malu dan takut jika tak menutup aurat (Berjilbab). Masyarakat Bima juga memandang gadis yang tak berjilbab sebagai sesuatu yang tak wajar dan asing.

2. Gadis Bima adalah pekerja keras.

Apabila anda berniat meminang gadis Bima, maka jangan takut mendapatkan gadis manja dan cengeng. Karna mereka sudah terlatih untuk hidup mandiri dan tidak bergantung pada siapapun. Sejak kecil, wanita Bima dilatih untuk ikut serta membantu pekerjaan orang tua mereka, sehingga gadis Bima tahu betul bagaimana susahnya mencari nafkah bagi keluarga. Jadi dapat dikatakan gadis Bima cukup tahan banting dan teruji untuk hidup susah dan sederhana. Namun ini sama sekali tidak berarti mereka berhenti untuk mengejar cita-cita menuju kesuksesan.

3. Gadis Bima suka pria berseragam.

Bukan rahasia lagi bahwa para orang tua di Bima sangat mengimpikan menantu yang memiliki jabatan serta berseragam. Biasanya mereka sangat mengidolakan PNS (Pegawai Negeri Sipil) untuk dijadikan menantu. Secara tidak langsung, hal ini juga mempengaruhi gadis-gadis Bima secara Psikologis untuk menyukai para pria berseragam, entah mereka Pejabat, TNI/Polri, Guru, atau pria-pria yang memiliki sistem kerja 'Kedinasan'.

Namun seiring dengan perkembangan Zaman dan derasnya arus globalisasi, kebiasaan ini sedikit-sedikit mulai berubah. Sehingga gadis-gadis Bima tak hanya di Monopoli oleh para PNS (Pegawai Negeri Sipil), tapi juga mereka terbuka dan berminat dipinang oleh para PNS (Pemuda Nan Sukses) yang memiliki pikiran out of the box dan serta pemberontak kebiasaan lama untuk menjadi pengusaha-pengusaha hebat dan sukses di tanah Bima. 
***Penulis akan jadi salah satu PNS (Pemuda Nan Sukses) ini nantinya. heheh :D

4. Gadis Bima suka makan rujak.

Jika berbicara tentang wanita, maka aktivitas 'ngerujak' bukanlah hal yang aneh. Karna wanita seringkali menghabiskan waktu dengan teman-temanya untuk sekedar makan rujak. Tapi tunggu dulu...! Jika yang kita bicarakan adalah gadis Bima, maka anda akan dihadapkan dengan kebiasaan mereka untuk ngejurak secara 'EKSTRIM'. 

Gadis Bima dengan kebiasaan ngerujaknya tak akan pernah dipisahkan, mereka seakan melahap segala hal yang bisa memancing liur. Tak kenal waktu siang ataupun tengah malam, mereka akan melakukan aktivitas 'ngerujak' jika nafsu sudah membeludak. Bahkan saat gadis Bima merantau ke luar daerah, mereka akan rela menunggu berminggu-minggu untuk kiriman buah endemik khas Bima dari sanak saudara (Red: Kinca / Kawi / Buah Batu).

5. Gadis Bima suka dipanggil Pesek (Mpena).

Walaupun penulis adalah asli Bima, namun masih juga diselimuti kebingungan terkait fenomena aneh ini. Lebih kurang 10 tahun terakhir, kebiasaan ini tumbuh dan merebak seperti virus dikalangan remaja dan pujangga cinta. Sebagian besar pasangan pria menggunakan kata "MPENA" sebagai panggilan kesayangan untuk kekasihnya. Tidak peduli apakah hidung sang kekasih mancung-semancung-mancungnya, namun tetap saja tak lepas dari panggilan Mpena (pesek). Dan yang lebih aneh, sang wanita tetap tersipu dan sangat nyaman dengan panggilan itu karna dianggap sebagai pertanda ikatan emosional yang semakin kuat...

Penulis membuat kesimpulan bahwa kata "Mpena" tidak lagi berarti "Pesek", Namun kata ini sudah mengalami pergeseran makna menjadi "Yang Tersayang".

Demikian 5 Fakta menarik yang perlu anda tahu tentang gadis Bima. Jika pembaca merasa tidak nyaman dan merasa materi tulisan tidak sesuai atau menyinggung, maka mohon dimaafkan. Terima kasih ^_^