Makrab Paguyuban Naganuri Sape Yogyakarta yang ke-5 atau Makrab ke-3 yang pernah saya ikuti. Kali ini berlangsung pada kuartal ke-3 bulan juni tahun 2014, tepatnya pada tanggal 21 & 22 setelah sebelumnya terakhir kali diadakan pada tanggal 27 & 28 oktober 2012.
Walaupun mengusung tema makrab yang hampir sama dengan yang sebelumnya serta mengambil tempat yang sama, namun acara makrab kali ini terasa memiliki sensasi yang sangat berbeda. Meskipun memiliki peserta yang tidak sebanyak biasanya, tapi makrab kali ini membawa konsep yang cukup rapi dan aktual. Terbukti dengan salah satu agenda kegiatan yang terselip didalamnya, yaitu kompetisi debat ilmiah untuk setiap kelompok.
Sebelumnya peserta sudah dibagi menjadi 6 kelompok, diantaranya kelompok Kako Bawa, Kinca Kele, Mangge Brenge, Kanaca Moti, Karanga Sambi, dan Ponda Ndali. Kelompok-kelompok ini sifatnya permanen untuk semua kegiatan yang diadakan.
Dalam lomba debat yang juga merupakan salah satu agenda pertama makrab kali ini mengusung tema-tema yang sifatnya cukup kritis dan menjadi permasalahan yang sering dihadapi. Ada 3 tema yang diperdebatkan oleh keenam kelompok, diantaranya sebagai berikut:
1. Sistem Pemilu
2. Kuliah atu Organisasi?
3. Dampak Internet terhadap dekadensi moral generasi muda
Lomba debat dipandu oleh seorang moderator dan ditemani oleh 2 orang panelis. Moderator yang yang tunjuk adalah seorang senior Naganuri yang cukup mapan malang melintang dalam dunia debat. Bang Arul adalah orang yang dimaksud, sedangakan kedua panelis adalah 2 orang senior yang cukup mumpuni, yaitu bang Dedi Iskandar (Pap Ded) dan bang Ded Oflo.
Dalam debat, moderator membagi bagian kedalam beberapa sesi, yaitu:
Sesi 1: Setiap team (Pro dan Kontra) melakukan perkenalan singkat beserta yel-yel penyemangat serta menjabarkan permasalahan yang telah didapat selama 5 menit.
Sesi 2: Tim Pro menanggapi argumen tim Kontra selama 3 menit dan sebaliknya.
Sesi 3: Setiap panelis berhak memberi pertanyaan, sanggahan, atau penajaman materi kepada masing-masing kelompok. Kemudian setiap kelompok menanggapinya.
Sesi 4: Closing Statement masing-masing kelompok.
Sesi 5: Kritik dan saran dari panelis, moderator, serta audience terkait jalannya debat.
Pada kompetisi ini berhasil dimenangkan oleh kelompok Mangge Brenge yang dimotori oleh Tuti Alawiyah, Juliansyah, dan Satria.
Setelah lomba debat selesai, maka masuklah pada acara puncak yaitu Api Unggun dan Pentas Seni (Pensi). Acara ini berlangsung cukup meriah karna dihadiri juga oleh beberapa tamu dari organisasi dan beberapa forum yang lain. seperti Kepma Bima, IPMLY Lambu, dan Forkasi Tente.
Pada persembahan Pensi, setiap kelompok menunjukan kebolehan mereka dalam berbagai hal, seperti drama, menyanyi, berpuisi, serta saling balas Kapatu Mbojo (Pantun Bima). Acara berlangsung sesuai dengan yang diharapkan, yaitu sangat lucu dan menghibur. Tim Kinca Kele yang dimotori Agustina CS keluar sebagai juaranya dengan drama "Anak Durhaka" yang sangat lucu dan disertai petuah serta pesan moral. Yang tak kalah menarik dalam acara pensi ini adalah saat para peserta makrab menantang semua senior untuk memberikan persembahan layaknya semua kelompok. Karena tak ingin kehilangan muka di depan semua junior, akhirnya kami (senior pria) mempersembahkan sebuah "drama insidental" dimana semua personil berhak melakukan improvisasi sesuka hati karna memang dilakukan secara mendadak tanpa skenario yang jelas. Namun menariknya, persembahan itu justru berakhir dengan kesuksesan karna disambut riuh tawa dari penonton. Sementara senior putri tak mau kalah dengan mempersembahkan lagu yang diiringi tepuk tangan semua peserta.
Setelah semua rangkaian acara Pensi selesai, tak biasanya dalam acara Makrab Naganuri Sape Yogyakarta menyelipkan acara "Renungan" atas ide dari para sesepuh. Masih dalam suasana api unggun yang mulai lemah dan meredup, tawapun kini berubah menjadi tangis dan haru. Tak sedikit peserta menitikan air mata dan menjerit tersedu. Ini juga menjadi salah satu dari semua rangkaian acara yang dianggap berhasil malam itu.
Setelah semuanya benar-benar selesai, peserta diarahkan untuk beristirahat karna keesokan harinya akan menjalani agenda yang cukup berat, yaitu lomba masak dan out bond. Sementara beberapa senior tak memiliki kesempatan untuk tidur. Selain karna merencanakan agenda keesokan hari, juga disebabkan suasana malam itu yang sangat dingin, bahkan dalam aulapun berkabut dengan jarak pandang terbatas.
Cerita Berlanjut...!!!
Keesokan harinya, tepat pukul 04.00 pagi, kami membangunkan semua peserta untuk melaksanakan Sholat Subuh, kemudian diikuti dengan senam pagi dan lomba masak untuk persiapan out bond. Setiap waktu Sholatpun terasa makin hikmad karna selalu disertai dengan siraman rohani (kultum).
Setelah itu semua peserta diarahkan untuk menuju lapangan dan melakukan senam pagi, kemudian diikuti lomba masak. Saya dan Bang Chaeril (aba bro) tidak sempat mengikuti kegiatan ini karna harus mencari dan membuat rute untuk jalur outbond. Rute dibuat sedikit berbeda dengan tahun sebelumnya. Mungkin untuk agenda yang satu ini "lomba Masak" akan diceritakan oleh senior yang mengikuti. Tapi sepulang dari servei tempat outbond, kami mendapati pemenang lomba masak adalah kelompok Kinca Kele, yaitu kelompok Moyo/Agus CS. Saya juga cukup senang karna kebetulan sebagai mentor mereka. Heheh... Berikut foto-foto lomba masak:
Out bond...!!!
Sebelum membahas tentang out bond, ada baiknya saya perkenalkan terlebih dahulu nama-nama personil setiap kelompok yang mengikuti, sbb:
Kako Bawa:
-Ko'or: Roby
-Anggota: Arty, Pandu, Syahrainy
Ponda Ndali:
-Ko'or: Angga
-Anggota: Eko, Ibenk, Maeda, Nurul
Kinca Kele:
-Ko'or: Imam
-Anggota: Agustina, Moyo, Dedy, Mia
Mangge Brenge:
-Ko'or: Tuty
-Anggota: July, Bule, Syamsurizal
Kanaca moti:
-Ko'or: Mr. Ilyas
-Anggota: Syamsudin, Nila, Aty, Isti
Karanga Sambi:
-Ko'or: Kopral
-Anggota: Rossy, Yati, Jum, Indah
Dalam agenda Out bond ini terdapat total 6 post yang disediakan, antara lain:
Pos Pelepasan
Pada pos ini ditangani oleh dua sejoli Bang Ded_Oflo dan Phyta_Oflo. Setiap kelompok dihadapkan pada beberapa games dan teka-teki ringan agar memperoleh tiket menuju pos 1. Kecuali kelompok Kinca Kele yang deberikan Privilege (hak istimewa) untuk menentukan urutan keberangkatan yang mereka inginkan karna kelompok ini telah berhasil keluar sebagai juara lomba masak.
Pada Out bond makrab kali ini, peserta diberikan sandi berupa Pantun Bima (Kapatu Mbojo) untuk bisa melewati setiap pos. Sandi-sandi itu sudah pernah diterapkan dan telah saya posting pada artikel makrab rahun 2012. Berikut link-nya:
http://kreasijemariku.blogspot.com/2012/11/sandi-kapatu-mbojo-makrab-naganuri-sape.html
Pos 1 (Teamwork)
Sultan Abdul Khair dan Fitriany menjadi penghuni pada pos pertama ini. Disuguhkan beberapa games menarik untuk mengasah kerjasama dan kekompakan tim. Setiap kelompok diberikan kondisi dimana mereka adalah tim Densus 88 / pasukan elit negara yang telah disangkal oleh pemerintahan karna kisruh politik. Saat ini negara mereka sedang terancam karna diserang oleh tim separatis dan teroris. Sementara tim densus 88 tidak memiliki senjata untuk menghadapi para pemberontak. Tugas mereka adalam mencari dana sebanyak-banyaknya untuk membeli perlengkapan tempur, sementara pada saat yang hampir bersamaan mereka harus menyelamatkan negara dari ancaman bom yang siap meledak kapan saja. Berikut adalah cara bermainnya:
- Setiap anggota densus harus mengumpulkan dana berupa koin yang disediakan dalam loyang untuk dipindahkan kedalam loyang yang lain. Loyang diisi dengan tepung dan diselipi dengan sejumlah koin.
- Setiap tim harus mengumpulkan minimal 10 koin dalam batas waktu yang ditentukan.
- Koin hanya bisa diambil dengan mulut tanpa menumpahkan tepung.
- Setelah dana terkumpul, tim densus harus mengamankan bom yang akan segera meledak pada wadah yang sudah disediakan.
- Bom hanya bisa diamankan dengan menggunakan 4 utas tali.
- Jika bom terkena tangan, maka pengamanan harus dimulai dari tempat semula.
- Jika tim gagal menyelamatkan bom pada waktu yang telah ditentukan, maka mereka akan diberi hukuman.
- Setelah semua rangkaian permainan selesai, tim akan diarahkan menuju pos 2.
Pos 2 (Intelektual)
Pada pos ini, peserta dibawa kembali dalam suasana santai setelah cukup tegang pada pos 1. Pos 2 dihuni oleh bang Arul dan bang Anam. Setiap peserta diberi beberapa teka-teki untuk mengasah kemampuan otak dalam bermain logika. Ada beberapa kelompok yang berhasil namun ada juga yang gagal hingga diarahkan menuju pos 3.
Pos 3 (Kedisiplinan)
Sesepuh yang menghuni pos maut ini adalah Bang Nanang dan Pap Ded. Para peserta dibuat bekerja ekstra keras untuk bertahan secara fisik dan mental. Peserta dididik semi militer untuk games yang cukup menantang disertai wajah senior yang tegas dan sangar. Tak pelak ada beberapa peserta yang hampir pingsan kelelahan dan aja juga yang menangis.
Pos 4 (Leadership)
Pos ini dijaga oleh Bang Bro dan Ndoro Asy. Para peserta outbond disuguhkan beberapa permainan menarik untuk mengasah kemampuan menjadi seorang leader yang handal. Kelompok ditantang pada permainan yang menuntut seorang pemimpin untuk mengarahkan orang-orang yang dipimpinya menuju goal yang sudah ditargetkan.
Post 5 (Rohani)
Post terakhir dihandel oleh K' Anisa dan Ika. Pada pos ini setiap peserta diarahkan untuk melatih kerjasama dan kepercayaan antar personil. Selanjutnya hikmah permainan akan disampaikan oleh pemegang pos.
Out bond dimenangkan oleh kelompok Kinca Kele. Secara keseluruhan Agenda (lomba) yang diadakan, 3 diantaranya dijuarai oleh Kinca Kele, antara lain Pensi, Lomba Masak, dan Outbond. Sedangan Lomba Debat dimenangkan oleh Mangge Brenge, serta yel-yel terbaik menjadi milik Karanga Sambi.
Demikian ulasan kisah Makrab Naganuri Sape Yogyakarta 21-22 Juni 2014. Kalian semua Luar Biasa. Naganuri Jaya, Jaya Sekarang Jaya Selamanya...!!!