Jum'at 15 November 2013 rasanya sungguh tidak mengenakkan. Banyak hal yang menbuat saya jenuh dan jengkel tak karuan. Yah, rasanya hal-hal buruk mulai menggerayangi dan menunjukkan taringnya untuk menguji kesabaran diri. Saya memang sedang berjuang melawan rasa sakit 3 hari belakangan ini. Mulai dari batuk pilek, badan meriang, kunang-kunang, hingga tenggorokan yang rasanya seprti ditusuk-tusuk dengan duri.
Hari ini saya memulai aktivitas dengan menyantap sepotong roti. Setelah itu minum obat dan melanjutkan dengan ibadah Sholat Jum'at. Sepulang dari Masjid saya berbaring dan tertidur sejenak ditenani musik dangdut lawas yang sudah saya unduh jauh hari sebelumnya. Tak lama kemudian saya tersentak dan terbangun dari tempat tidur karna hujan deras yang tiba-tiba menyelimuti seantero Djogja.
Waktu menunjukan pukul 14.30 WIB, dan saya merasa sangat kelaparan karna memang hanya sarapan dengan sepotong roti kecil sisa makan malam kemarin. Akhirnya saya memutuskan untuk keluar mencari makanan pengganjal perut yang sudah benar-benar terasa kosong. Walaupun hujan masih melanda saya tetap menuju parkiran motor dan memacunya menuju warung makan. Namun ada yang terasa aneh, motor saya terasa oleng dan kurang stabil. Setelah saya periksa, ternyata penyebabnya adalah ban depan yang kempes dan bocor. Kemudian saya putuskan untuk menambal ban terlebih dahulu dan ke warung makan setelahnya. Uang yang ada dalam dompet saat itu hanya tersisa 28 ribu rupiah, saya rasa masih cukup untuk biaya makan dan tambal ban. Setelah lama berkeliling dan diguyur hujan lebat belum juga saya temukan tukang tambal ban yang aktif bekerja. semuanya tutup entah apa alasannya. Hingga akhirnya saya temukan sebuah bengkel kebcil diujung gang yang bersedia. Namun na'as ternyata ban depan tunggangan saya ini tidak hanya bocor seperti biasanya namun pecah dan mesti diganti.
Saya berpikir sejenak karna uang dalam dompet tidak mencukupi untuk ganti ban. Tapi tetap saya putuskan untuk ganti ban karna jarak yang cukup jauh dari kos dan rekening saya mungkin sudah ada kiriman uang dari orang tua. Kebetulan Ina memang janjinya mau ngirimin hari ini. Sayapun melakukan sedikit nego dengan bapak tukang tambal ban untuk membayarkan sisa harga ban dan upah pemasangan setelah saya ambil uang di ATM. Sang bapakpun setuju dan saya membayarkan 28 ribu yang artinya menyisakan 5 ribu lagi (biaya total 33 ribu).
Lokasi ATM cukup jauh saya tempuh dari tempat tambal ban (sekitar 300 meter dari tempat saya nge-Gym). Setelah memasukan nomor pin dan berniat menarik uang dengan nominal yang sudah saya masukkan ternyata saldo saya tidak mencukupi. Saya simpulkan uang kiriman Ina belum masuk ke rekening saya. Akhirnya saya sms dan Ina langsung menelpon saat itu juga. Kebetulan beliau sedang mengajar ibu-ibu yang buta aksara di sebuah desa. Beliau merasa sangat khawatir setelah mendegar kisah yang saya alami. Inapun langsung menelpon orang yang dititipinya mengirimkan uang. Dan ternyata memang belum dikirimkan karna masih ada kegiatan penting.
Setelah itu saya mampir untuk fitness dan berolahraga sekitar 1 jam untuk mengembalikan kebugaran tubuh walaupun badan terasa sangat lemah karna memang belum ada makann yang masuk. Kemudian saya pulang ke kos dan mengambil receh dalam celengan kecil dan membeli nasi bungkus ke warung burjo untuk mengisi perut yang kelewat keroncongan. Oh ya, utang sama bapak tukang tambal ban tadi belum saya bayarkan sampai saat ini, heheh. Insya Allah besok pagi baru ta' mbayar :D
By the way, cukup dengan ocehan dan cerita tak penting diatas. Inti yang ingin saya sampaikan adalah apapun yang saya alami, seberat apapun masalahnya, saya tidak akan pernah kekurangan semangat, motivasi, dan kasih sayang selama orang-orang yang saya cintai selalu ada sampai kapanpun. Ina yang selalu menyayangi saya setulus hati tak peduli seburuk apapun hal yang saya perbuat, adik tersayang yang selalu ceria dan membuat saya tertawa, serta kekasih hati tercinta yang begitu dahsyat dan setia menemani serta mengerti apapun yang saya inginkan. Terima kasih untuk kalian wanita-wanita hebat dan luar biasa. I do love you ^_^
Hari ini saya memulai aktivitas dengan menyantap sepotong roti. Setelah itu minum obat dan melanjutkan dengan ibadah Sholat Jum'at. Sepulang dari Masjid saya berbaring dan tertidur sejenak ditenani musik dangdut lawas yang sudah saya unduh jauh hari sebelumnya. Tak lama kemudian saya tersentak dan terbangun dari tempat tidur karna hujan deras yang tiba-tiba menyelimuti seantero Djogja.
Waktu menunjukan pukul 14.30 WIB, dan saya merasa sangat kelaparan karna memang hanya sarapan dengan sepotong roti kecil sisa makan malam kemarin. Akhirnya saya memutuskan untuk keluar mencari makanan pengganjal perut yang sudah benar-benar terasa kosong. Walaupun hujan masih melanda saya tetap menuju parkiran motor dan memacunya menuju warung makan. Namun ada yang terasa aneh, motor saya terasa oleng dan kurang stabil. Setelah saya periksa, ternyata penyebabnya adalah ban depan yang kempes dan bocor. Kemudian saya putuskan untuk menambal ban terlebih dahulu dan ke warung makan setelahnya. Uang yang ada dalam dompet saat itu hanya tersisa 28 ribu rupiah, saya rasa masih cukup untuk biaya makan dan tambal ban. Setelah lama berkeliling dan diguyur hujan lebat belum juga saya temukan tukang tambal ban yang aktif bekerja. semuanya tutup entah apa alasannya. Hingga akhirnya saya temukan sebuah bengkel kebcil diujung gang yang bersedia. Namun na'as ternyata ban depan tunggangan saya ini tidak hanya bocor seperti biasanya namun pecah dan mesti diganti.
Saya berpikir sejenak karna uang dalam dompet tidak mencukupi untuk ganti ban. Tapi tetap saya putuskan untuk ganti ban karna jarak yang cukup jauh dari kos dan rekening saya mungkin sudah ada kiriman uang dari orang tua. Kebetulan Ina memang janjinya mau ngirimin hari ini. Sayapun melakukan sedikit nego dengan bapak tukang tambal ban untuk membayarkan sisa harga ban dan upah pemasangan setelah saya ambil uang di ATM. Sang bapakpun setuju dan saya membayarkan 28 ribu yang artinya menyisakan 5 ribu lagi (biaya total 33 ribu).
Lokasi ATM cukup jauh saya tempuh dari tempat tambal ban (sekitar 300 meter dari tempat saya nge-Gym). Setelah memasukan nomor pin dan berniat menarik uang dengan nominal yang sudah saya masukkan ternyata saldo saya tidak mencukupi. Saya simpulkan uang kiriman Ina belum masuk ke rekening saya. Akhirnya saya sms dan Ina langsung menelpon saat itu juga. Kebetulan beliau sedang mengajar ibu-ibu yang buta aksara di sebuah desa. Beliau merasa sangat khawatir setelah mendegar kisah yang saya alami. Inapun langsung menelpon orang yang dititipinya mengirimkan uang. Dan ternyata memang belum dikirimkan karna masih ada kegiatan penting.
Setelah itu saya mampir untuk fitness dan berolahraga sekitar 1 jam untuk mengembalikan kebugaran tubuh walaupun badan terasa sangat lemah karna memang belum ada makann yang masuk. Kemudian saya pulang ke kos dan mengambil receh dalam celengan kecil dan membeli nasi bungkus ke warung burjo untuk mengisi perut yang kelewat keroncongan. Oh ya, utang sama bapak tukang tambal ban tadi belum saya bayarkan sampai saat ini, heheh. Insya Allah besok pagi baru ta' mbayar :D
By the way, cukup dengan ocehan dan cerita tak penting diatas. Inti yang ingin saya sampaikan adalah apapun yang saya alami, seberat apapun masalahnya, saya tidak akan pernah kekurangan semangat, motivasi, dan kasih sayang selama orang-orang yang saya cintai selalu ada sampai kapanpun. Ina yang selalu menyayangi saya setulus hati tak peduli seburuk apapun hal yang saya perbuat, adik tersayang yang selalu ceria dan membuat saya tertawa, serta kekasih hati tercinta yang begitu dahsyat dan setia menemani serta mengerti apapun yang saya inginkan. Terima kasih untuk kalian wanita-wanita hebat dan luar biasa. I do love you ^_^
0 komentar:
Posting Komentar