Pertanyaan yang muncul cukup sederhana, Kenapa Dana Mbojo belum mejadi
Daerah yang Maju dan kompetitif? Kenapa Dana Mbojo cenderung jalan di
tempat dan bahkan mengalami kemunduran?
Jika kita berkelana
melawan laju waktu menuju 15+ tahun yang lalu maka kita akan terkejut
dengan sajian Dana Mbojo yang sangat berbeda dengan saat ini.
Transportasinya memang tak sebagus dan sebanyak sekarang, teknologinya
memang tak seheboh dan secanggih saat ini, namun lebih dari itu kita
akan menemui Insan Mbojo yang bersahabat dan memiliki mental yang lebih
baik dari muda-mudi zaman sekarang.
Tolak ukurnya cukup
sederhana... Dulu, Dana Mbojo punya orang-orang yang sangat menghargai
antara satu dengan yang lain sehingga jarang didengar adanya kesenjangan
sosial di tengah masyarakat. Budaya Karawi Kaboju (gotong royong)
sangat dijunjung tinggi sebagai sarana merajut silaturrahim. Lantas apa
permasalahannya sehingga budaya ini begitu drastis menghilang tergerus
laju zaman?
***Let's analyze it!
Tentu saja kita tak akan
sanggup menolak bagaimana arus kehidupan terus berkembang, kita tak akan
sanggup menghindar dari derasnya kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi. Namun yang menjadi pertanyaan adalah apakah kemajuan itu
sudah sesuai pemanfaatannya? Jawabnya sudah pasti BELUM, karna buktinya
kita belum lebih baik dari hari kemarin, malah sebaliknya kita jauh
lebih terpuruk justru di era yang jauh lebih modern ini.
Setujukah anda bahwa para koruptor itu adalah orang-orang pintar dan
berpendidikan tinggi? Saya setuju...! Dana Mbojo saat ini sedang
dipenuhi oleh koruptor dan penjilat-penjilat sampah yang memeras uang
dan keringat masyarakat dengan memanfaatkan jabatan dan kekuasaan. Mulai
dari penjilat kelas teri yang mengelola pungutan-pungutan liar hingga
koruptor kelas salmon yang merajai sogokan para pengusaha dan investor
hingga memeras rakyat kecil yang ingin memeroleh jabatan dan kedudukan
tertentu. Dengan fenomena pahit ini, maka kita bisa memetik kesimpulan
sementara bahwa Dana Mbojo tidak kekurangan sumber daya manusia, kita
tak kekurangan orang-orang pintar.
Lantas, jika kita tak
kekurangan orang-orang pintar, apakah kita kekurangan Sumber Daya Alam?
Saya rasa siapapun setuju jawabannya juga TIDAK. Dana Mbojo memiliki
Sumber Daya Alam yang bejibun dan melimpah. Tapi kenapa perekonomian
masyarakat tetap terpuruk?
Kita dapatkan satu kesimpulan kecil lagi bahwa kita tak kekurangan Sumber Daya Alam. Lantas apa sebenarnya yang menjadi akar permasalahan?
Kita dapatkan satu kesimpulan kecil lagi bahwa kita tak kekurangan Sumber Daya Alam. Lantas apa sebenarnya yang menjadi akar permasalahan?
Kita sudah punya sistem transportasi
yang lebih baik sehingga akses jadi lebih mudah, kita sudah punya
teknologi yang lebih canggih sehingga aliran informasi di seluruh dunia
bisa kita serap secepat kilat, kita punya generasi muda yang
berpendidikan tinggi dan terlatih sehingga harusnya bisa mengelola Dana
Mbojo menjadi lebih maju dan lebih baik. Tapi kenapa???
Hemat
saya, ternyata kita sudah benar-benar lupa 1 hal yang paling
substansial, yaitu kita sedang melalui fase "Lupa Diri"... kita sudah
keilangan 1 hal yang amat sangat penting. Kita sudah kehilangan
KARAKTER. KARAKTER yang menjadi identitas kita sebagai Dou Mbojo yaitu
dou ma MAJA LABO DAHU (Malu dan Takut).
Sudah jelas sekarang apa
yang membuat orang terdahulu kita jauh lebih baik. Mereka malu dan
takut jika berbuat maksiat, malu dan takut jika bermusuhan, malu dan
takut jika menindas orang lain, malu dan takut korupsi, malu dan takut
melakukan segala hal yang bertentangan dengan norma dan agama.
Namun saat ini justru tanpa rasa malu dan takut kita melakukan segala
jenis kemungkaran. Perkelahian dan pembunuhan terjadi dimana-mana,
pemerkosaan merajalela, Narkoba dan Miras sudah merasuki kehidapan
generasi muda bahkan anak-anak. Kemajuan IPTEK justru menyeret kita
menuju kehancuran. Makin banyak orang berpendidikan ternyata tak membuat
kita lebih baik karna sekali lagi kita sudah kehilangan hal terpenting,
KARAKTER!
KARAKTER MAJA LABO DAHU yang harusnya kita jaga dan
kita lestarikan. KARAKTER yang seharusnya membawa kita menjadi insan
yang unggul.
Saya rasa, kita hanya punya 2 pilihan untuk saat
ini. Apakah bertahan dengan keterpurukan ataukah melangkah untuk menjadi
lebih baik. Semoga kita bisa mengembalikan KARAKTER "MAJA LABO DAHU",
memperbaiki Identitas dan kirisis moral menuju Dana Mbojo yang lebih
cemerlang, lebih maju, dan lebih bersahaja....
Cukup mulai dari diri sendiri ^_^