Pelecehan (seksual) hingga Pemerkosaan bukan lagi perkara yang tabu untuk dibicarakan dewasa ini. Hal semacam itu sudah sangat lazim menghiasi layar televisi, berita koran, dan yang paling marak adalah selalu menjadi topik panas di portal-portal berita online di internet.
Lantas, mengapa hal ini terus saja terjadi?
Banyak pihak mengklaim, kaum adamlah yang menjadi faktor utama terjadinya tindakan kejam dan asusila seperti ini. Padahal jika kita pahami lebih dalam, maka akan terungkap akar permasalahan sebenarnya yang mungkin saja menjadi penyebab utama. Yup, akar permasalahan yang dimaksud adalah kaum hawa (wanita) itu sendiri.
Betapa tidak, berpakaian minim dan mengumbar aurat seakan sudah menjadi kebiasaan yang membudaya saat ini. Mengenakan busana muslimah tapi masih terlihat ketat saja sudah bisa membangkitkan birahi kaum pria, apalagi tidak mengenakan jilbab dan berpakaian yang seksi. Tentu saja itu akan membuat wanita terlihat lebih murah dan memiliki resiko tinggi untuk dilecehkan. Apalagi sampai sering berkeliaran dan keluar malam. Na'udzubillah!
Atau mari kita mulai berbicara dengan hal-hal kecil yang kadang disepelekan oleh sebagian besar wanita. Yaitu berkeliaran dan eksis di dunia maya, lebih khusus melalui jejaring sosial seperti twitter, instagram, atau yang paling populer adalah facebook.
Apakah anda berpikir memasang foto-foto (lebih khusus foto narsis) di facebook itu tidak membangkitkan gairah para pria?
Apakah anda berpikir banyak cerita, ngeluh dan banyak curhat di facebook itu tidak akan memberi kesempatan pria jahat yang ingin mendzolimi anda?
Apakah anda berpikir online hingga larut malam bagi wanita itu tidak bisa menjadi kesempatan untuk menimbulkan niat jahat?
Yah, saya sadar mungkin anda (wanita) akan berpikir tulisan ini hanya isapan jempol dan berpikir terlalu jauh atas hal-hal yang beresiko terlalu kecil. Tapi percayalah, saya juga seorang pria, tentu saya lebih banyak tahu kebanyakan pria itu seperti apa. Banyak bukti dan fakta yang menyebutkan betapa media sosial itu sangatlah berbahaya dan bisa menjadi awal timbulnya kejahatan. Tak sedikit kasus pelecehan yang berakhir dengan pemerkosaan hanya karna perkenalan singkat melalui facebook.
Lantas, mengapa hal ini terus saja terjadi?
Banyak pihak mengklaim, kaum adamlah yang menjadi faktor utama terjadinya tindakan kejam dan asusila seperti ini. Padahal jika kita pahami lebih dalam, maka akan terungkap akar permasalahan sebenarnya yang mungkin saja menjadi penyebab utama. Yup, akar permasalahan yang dimaksud adalah kaum hawa (wanita) itu sendiri.
Betapa tidak, berpakaian minim dan mengumbar aurat seakan sudah menjadi kebiasaan yang membudaya saat ini. Mengenakan busana muslimah tapi masih terlihat ketat saja sudah bisa membangkitkan birahi kaum pria, apalagi tidak mengenakan jilbab dan berpakaian yang seksi. Tentu saja itu akan membuat wanita terlihat lebih murah dan memiliki resiko tinggi untuk dilecehkan. Apalagi sampai sering berkeliaran dan keluar malam. Na'udzubillah!
Atau mari kita mulai berbicara dengan hal-hal kecil yang kadang disepelekan oleh sebagian besar wanita. Yaitu berkeliaran dan eksis di dunia maya, lebih khusus melalui jejaring sosial seperti twitter, instagram, atau yang paling populer adalah facebook.
Apakah anda berpikir memasang foto-foto (lebih khusus foto narsis) di facebook itu tidak membangkitkan gairah para pria?
Apakah anda berpikir banyak cerita, ngeluh dan banyak curhat di facebook itu tidak akan memberi kesempatan pria jahat yang ingin mendzolimi anda?
Apakah anda berpikir online hingga larut malam bagi wanita itu tidak bisa menjadi kesempatan untuk menimbulkan niat jahat?
Yah, saya sadar mungkin anda (wanita) akan berpikir tulisan ini hanya isapan jempol dan berpikir terlalu jauh atas hal-hal yang beresiko terlalu kecil. Tapi percayalah, saya juga seorang pria, tentu saya lebih banyak tahu kebanyakan pria itu seperti apa. Banyak bukti dan fakta yang menyebutkan betapa media sosial itu sangatlah berbahaya dan bisa menjadi awal timbulnya kejahatan. Tak sedikit kasus pelecehan yang berakhir dengan pemerkosaan hanya karna perkenalan singkat melalui facebook.
Lantas, apakah yang saya maksud wanita itu tak boleh bermain facebook, twitter, dan menggunakan media sosial yang lain??? Tentu saja bukan itu point yang ingin saya sampaikan. Wanita itu boleh facebook_an, boleh twitter_an, tapi ketahuilah batas-batas yang membuatmu menjadi wanita muslimah yang mahal, pantas dihormati dan disegani.
Saya jadi teringat kata-kata bang Napi: "Kejahatan terjadi bukan saja karna ada niat dari pelakunya, tapi juga karna ada kesempatan". Jadi, wahai saudariku tutuplah kesempatan itu semaksimalmu, atau paling tidak buatlah kesempatan itu menjadi sekecil mungkin.
Terima kasih, semoga bermanfaat...!!!
0 komentar:
Posting Komentar